Jadi mahasiswa sejauh ini adalah fase yang paling menyenangkan selama hidup yang sudah saya jalani sejauh ini. Fase dimana remaja ABG di masa-masa SMA harus mulai ditinggalkan dan memasuki fase Mahasiswa yang harus mulai berpikiran dewasa.
Selain itu saat jadi seorang Mahasiswa jugalah saya dapat merasakan jadi anak rantau, biarpun jarak kampung halaman ke Solo hanya 2 jam perjalanan, namun tetap saya baru di fase ini saya bisa merasakan hidup mandiri, maksudnya mandiri adalah dalam hal bebas mengatur hidup sehari-hari tanpa diatur oleh orang tua dirumah. Walaupun tiap Minggu masih tetep juga minta uang jajan sama uang kos sih, wkwkwkwkw.
Tak terasa saat ini saya sudah sampai di Semester 7, sebulan lagi sudah memasuki tahun 2020. Saat rebahan di kos teman setelah pulang dari kampus, terpikir oleh saya pertanyaan acak yang tiba-tiba sering muncul : sudah dapat apa saja selama kuliah 7 semester?.
Saya jadi malu sendiri, selama ini apa yang saya telah perbuat untuk kebaikan, bukan hanya untuk sendiri tapi juga untuk orang lain. Apakah saya sudah jadi orang yang bermanfaat? Apakah saya sudah memenuhi kriteria seorang penuntut ilmu yang pantang menyerah? Sudah berapa banyak teman-teman yang sudah saya bantu, paling tidak dibeliin es tes pada saat cuaca panas di kota Solo? Apa saja skill yang sudah dikuasai untuk bekal mencari nafkah kelak? Ilmu Massage? Kepelatihan? Tes & Pengukuran? Public Speaking? Reparasi motor atau apasaja lah yang bisa menghasilkan nantinya, ada???.
Mungkin sudah terlambat untuk menyesali waktu yang terbuang selama 7 Semester ini, yang harusnya bisa saya manfaatkan untuk berbuat kebaikan dan memperkaya skill diri sendiri. Eh, gak juga Ding. Bukankah selama 7 semester ini saya selalu latihan Pencak Silat dan banyak ikut pertandingan Pencak Silat? Saya lupa hal itu ehehehe.
Sekalian saja saya cerita disini masalah ini, semoga pembaca blog saya yang Budiman tidak berkeberatan saya bercerita panjang x lebar disini. Lagi pula ngapain juga pembaca keberatan saya cerita masalah saya disini, ini kan blog saya ya suka-suka saya dong :v.
Selama 7 Semester ini saya berlatih Pencak Silat, saya merasa saya juga kurang maksimal melakukannya. Harusnya sekarang saya sudah bisa dapat prestasi yang lebih tinggi lagi, apabila saya bisa lebih fokus lagi. Ini bukannya menyalahkan ketetapan Allah SWT ya kenapa kok saya lebih sering kalah daripada menangnya pas pertandingan. Tapi saya berpikir mungkin saya akan lebih bisa meningkat prestasinya bila saya punya fokus yang lebih, serta mental yang lebih Kuat daripada sekarang.
Baiklah, di semester 7 ini, yang kalau diibaratkan itu adalah Semester "Hamil Tua", adalah kesempatan terakhir saya sebagai Mahasiswa untuk berbuat lebih. Ibaratnya kamu mau lulus cuma begini-begini aja, atau masih mau belajar hal-hal yang bermanfaat lagi?, Kamu mau prestasi Pertandingan mu segini aja, atau masih mau jadi Juara Nasional?, Mau lulus sekedar lulus, kenapa gak lulus cumlaude aja sekalian!?
Sek sek, itu semua adalah harapan yang sangat tinggi. Saya sadar saya orang biasa dan butuh proses disiplin yang panjang serta tidak mungkin semua hal tadi bisa langsung diraih semuanya dalam waktu singkat. Kalau di lagunya Denni Caknan ada liriknya "Aku Mundur Alon-alon", nah menurut saya impian-impian saya tadi harus dilakukan terencana dan terstruktur, atau bisa juga saya bilang "Mlaku Alon-alon Mergo Sadar Aku Sopo". Dan jangan lupa pepatah klasik orang Jawa "Alon-alon Waton Kelakon". Paham ya? Paham gak? Jangan iya-iya aja tapi gapaham.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar