Di daerah tempat tinggal saya yaitu di Kabupaten Grobogan, tepatnya di Desa Boloh yang berada di Kecamatan Toroh, Pertanian masih merupakan sumber mata pencaharian utama masyarakatnya. Corak kehidupan masyarakatnya juga masih sedikit banyak bercorak Masyarakat Agraris. Banyak hal dan pelajaran berharga yang selama ini saya amati dan saya renungkan terdapat di kehidupan kami, salah satu yang selama ini baru saya sadari setelah lama saya renungkan adalah filosofi menjemur padi. Menjemur padi adalah cara tradisional yang dilakukan untuk mengeringkan gabah/padi yang sudah dirontokan. Biasanya di desa saya menjemur padi dilakukan di pelataran rumah dan dialasi dengan terpal/layar.
Menjemur padi atau dalam bahasa Jawanya Meme Pari/mepe pari dilakukan agar padi yang telah selesai dipanen dan dirontokkan bulirnya menjadi kering dan tahan lama saat disimpan. Selain itu dengan berkurangnya kadar air didalam bulir padi pada saat diselep/dipisahkan dari kulit kasarnya akan lebih mudah lepas. Nah didalam kegiatan menjemur padi inilah yang menurut saya banyak menyimpan filosofi yang berharga.
Saat menjemur padi, musuh utama yang selalu diwaspadai adalah Mendung, apalagi kalau sampai turun hujan.
Saat mendung datang tentu saja pemilik padi akan sangat kuwalahan untuk mengumpulkan padi yang dijemur tadi lalu diangkat kedalam rumah atau di tutupi dengan terpal. Karena kalau padi ini kehujanan maka bisa saja padi akan rusak dan tidak laku dijual. Nahh saat mendung inilah para tetangga yang sedang tidak sibuk akan dengan sukarela membantu si pemilik padi, dengan tanpa komando apapun tetangga-tetangga ini akan berdatangan lalu ikut sibuk mengumpulkan padi dan menutup padi tadi dengan terpal sehingga pekerjaan tadi cepat selesai.
Hal yang saya lihat dari kejadian ini adalah jiwa sosial dan jiwa saling tolong-menolong antar warga masih sangat tinggi, tanpa disuruh mereka dengan sigap memberikan bantuannya karena mereka sadar bahwa mereka tidak hidup sendiri, mereka sadar bahwa mereka hidup bermasyarakat. Dan juga mereka juga sadar bahwa disaat gantian mereka yang memerlukan pertolongan, pasti tetangga-tetangganya jugalah yang akan pertama kali menolong. Apalagi di Desa diantara tetangga kadangkala masih terdapat hubungan saudara dekat sehingga saling tolong menolong dan jiwa gotong-royong adalah hal yang biasa dan menjiwai perikehidupan masyarakat desa, inilah salah satu hal yang sangat membekas dalam kenangan saya akan kegiatan menjemur gabah ini.