|
Kampus Olahraga UNS Manahan |
Kuliah di jurusan Olahraga memang luar biasa, tidak seperti yang saya bayangkan dulu ketika masih SMK. Dulu kata orang kuliah olahraga itu enak, gak banyak mikir, gak banyak hitung-hitungan, gak usah nulis, dan hanya bermodal "fisik" yang kuat dan minim memakai "otak". Menggiurkan bukan? Hehehe tapi ternyata semua "katanya" itu tidak terbukti. Justru sekarang saya merasa bahwa orang yang kuliah olahraga adalah orang-orang yang hebat, inilah alasannya.
Pertama, kuliah di olahraga itu perlu fisik yang prima. Inilah yang jadi alasan kenapa saat masuk jurusan olahraga ada tes keterampilan dan tes fisik. Sering saya harus kuliah berangkat jam 4 subuh dan pulang jam 7 malem. Istilah kerennya "berangkat sebelum fajar, pulang sesudah senja", Hehehe. Kuliah dari subuh sampai isha itu ternyata kadang juga masih dilanjut dengan mengerjakan tugas pada malam harinya, kadang juga latihan TC bagi yang atlet. Apabila tidak didukung dengan fisik yang prima tentu saja tubuh akan "mbrodol" dengan sendirinya.
Kedua, kuliah di jurusan Olahraga juga butuh otak yang encer. Jangan dipikir kuliah jurusan olahraga nggak butuh "otak", itu adalah anggapan yang salah, dan sangat fatal. kuliah jurusan olahraga akan di latih 3 hal yaitu Kognitif (pengetahuan/kecerdasan), Psikomotorik (kemampuan gerak) dan afektif (sikap). Jadi kecerdasan juga adalah hal yang penting kalau mau kuliah di jurusan olahraga.
Selain kuliah praktik di lapangan, kami juga mendapat kuliah teori seperti jurusan yang lain. Dan ternyata kuliah teori ini juga tak mudah. Kadang kami seperti kuliah di kedokteran dimana kami harus menghafal nama-nama tulang, sendi dan otot didalam tubuh. Kadang kami harus jadi anak matematika saat kuliah tes pengukuran, statistika, evaluasi pembelajaran dll. Dan juga kami harus berfikir memacu otak menerima materi-materi kuliah teori tadi setelah paginya kelelahan mengikuti kuliah teori. Disini fisik dan mental kami benar-benar diuji.
Anak olahraga itu harus terbiasa berpikir cepat, Misalnya saat kuliah praktik sepakbola, setelah diberi materi dan di latih terus, pada saat permainan sepakbola nanti teknik tersebut harus bisa dipakai disaat yang tepat. Begitu pula pada saat kuliah Pencak Silat. Selain harus menghafal jurus tunggal dan beregu, pencak silat juga menuntut untuk berfikir cepat. Saat ada tendangan datang dari arah depan apa yang harus kita lakukan, saat ada pukulan datang kemana kita harus menghindar untuk mencari momen serangan balik yang tepat, begitulah kira-kira.
Selanjutnya, anak olahraga tentu sangat akrab dengan yang namanya lapangan, Yap lapangan adalah ruang kuliah bagi kami. Panas maupun hujan bukanlah halangan yang berarti bagi anak olahraga. Itulah kenapa anak olahraga itu kulitnya rata-rata hitam manis semua😂😂. Kuliah di lapangan juga memupuk rasa kebersamaan dan jiwa Korsa kami. Misal kalau ada kuliah praktik di lapangan jam 6 pagi maka kami jam 5 sudah harus sampai di lapangan untuk membuat lapangan bersama-sama. Itulah mengapa anak olahraga itu selalu kompak dan berjiwa Korsa tinggi.
Keempat, afektif atau sikap merupakan hal yang sangat penting. biarpun kuliah praktik menguasai, kuliah teori 100 semua nilainya, namun afektifnya buruk, sikapnya sombong dan tidak menghormati orang lain, jangan harap bisa lulus di kuliah olahraga. Karena afektif adalah faktor yang sangat penting di sistem penilaian jurusan olahraga. Bahkan apabila nilai praktek maupun teori kurang, namun afektifnya baik. nilai yang tadinya jelek bisa dibantu menjadi baik dengan nilai afektif tadi. Itulah kenapa orang olahraga itu mempunyai sikap yang baik, menghormati orang lain, saling menolong sesama, kebersamaan yang tinggi.
Rasa Kebersamaan dan jiwa Korsa mahasiswa terkenal sangat tinggi. Sejak jaman dahulu kala sudah begitu adanya. Kami dilatih untuk selalu kompak dalam segala hal. Sampai muncul slogan " POK bersatu tak bisa terkalahkan!". Rasa kebersamaan serta jiwa Korsa yang tinggi inilah yang membedakan jurusan olahraga dengan jurusan yang lain. Egoisme diri dibuang jauh-jauh, kepentingan pribadi dikesampingkan untuk kepentingan bersama. Inilah indahnya kuliah olahraga, seberat apapun beban kuliah akan terasa ringan apabila dihadapi bersama-sama.
|
Kebersamaan dan Jiwa Korsa |
Dan yang terakhir, banyak dari kami yang kuliah olahraga selain berjuang meraih gelar akademik juga berjuang meraih prestasi di bidang atlit. Latihan setiap hari pagi dan sore kami jalani tanpa mengenal mengeluh. Setelah latihan selesai masih dilanjut mengikuti perkuliahan atau mengerjakan tugas. Dan bagi para mahasiswa olahraga, molornya masa studi adalah salah satu konsekuensi yang harus diterima. Karena kadang kala waktu kuliah tersita untuk latihan atau pertandingan. Gimana? Masih mau bilang kuliah di jurusan olahraga itu enak? Rumangsamu!