"In lam takun ‘alayya ghodlobun fala ubali
Asalkan Engkau, wahai Tuhan, tidak marah kepadaku – maka kuterima apa saja nasibku di dunia"

Kamis, 03 Mei 2018

Kompetisi Sepakbola Penjas UNS angkatan 2016

Kompetisi Sepakbola Penjas UNS angkatan 2016

Effleurage FC


Semester 4 adalah semester yang ditunggu-tunggu oleh banyak laki-laki Mahasiswa Penjas 2016. Tidak lain dan tidak bukan adalah karena mata kuliah T&P Sepak Bola Lanjut para mahasiswa diwajibkan membuat kompetisi sepakbola yang para pemain, panitia,wasit dan Ballboy nya adalah mahasiswa itu sendiri. Kompetisi ini ditunggu-tunggu karena akan menjadi ajang pembuktian kemampuan teknik sepakbola dirinya, karena keahlian bermain sepakbola akan membuat seorang laki-laki dipandang keren. Begitulah kira-kira pemikiran para lelaki ini, wkwkwkw.

Salah satu hal yang unik dari kompetisi Penjassixteen Football Competition 2018 ini adalah nama-nama tim yang ikut bertanding, masing-masing punya nama yang unik dan nyeleneh. Diantaranya SALAH PAHAM FC, Effleurage FC, SAPI PERAH FC, Dagelan United, Power Ranger, CUMYTH FC, dan WANI PERIH FC. Unik bukan nama-namanya?.
Para Komentator

Pertandingan

Salah satunya adalah Effleurage FC. Effleurage adalah salah satu teknik manipulasi massage yang dilakukan paling akhir, maknanya nama effleurage dipilih agar bisa menjadi tim terakhir yang bertahan dan menjadi juara 1. Lalu ada CUMYTH FC, tentu jarang ada yang tahu makna kata ini, sebenarnya CUMYTH adalah sebuah singkatan, yaitu "Cintai Usiamu Minum Yakult Tiap Hari". Hahaha... Memang unik sekali namanya, membuktikan bahwa anak olahraga itu kreatif dan tidak "garing".
Wasit dan asisten wasit


Pertandingan dibagi menjadi 2 grup, dimana SAPI PERAH FC, Dagelan FC, Power Danger dan WANI PERIH FC berada di grup 1, sementara SALAH PAHAM FC, CUMYTH FC dan Effleurage FC berada di grup 2. Pertandingan dilaksanakan di lapangan Klumprit Semalam, Mojolaban. Sementara semifinal dilaksanakan di Stadion mini Bekonang. 
Bench Pemain


Semifinal mempertemukan Effleurage FC vs Dagelan United serta SALAH PAHAM FC vs SAPI PERAH FC. dan yang berhak lolos ke babak Final adalah FC Effleurage setelah mengandaskan Dagelan United dengan skor tipis 2-1, diikuti oleh SALAH PAHAM FC setelah mampu menggulung SAPI PERAH FC dengan skor 3-1. Babak final akan dilakukan di lapangan klumprit kembali.
Wasit Cadangan

Minggu, 29 April 2018

Suka duka Mahasiswa Olahraga

Suka duka Mahasiswa Olahraga

FKOR universitas sebelas Maret Surakarta
Kampus Olahraga UNS Manahan

Kuliah di jurusan Olahraga memang luar biasa, tidak seperti yang saya bayangkan dulu ketika masih SMK. Dulu kata orang kuliah olahraga itu enak, gak banyak mikir, gak banyak hitung-hitungan, gak usah nulis, dan hanya bermodal "fisik" yang kuat dan minim memakai "otak". Menggiurkan bukan? Hehehe tapi ternyata semua "katanya" itu tidak terbukti. Justru sekarang saya merasa bahwa orang yang kuliah olahraga adalah orang-orang yang hebat, inilah alasannya.
FKOR universitas sebelas Maret Surakarta

Pertama, kuliah di olahraga itu perlu fisik yang prima. Inilah yang jadi alasan kenapa saat masuk jurusan olahraga ada tes keterampilan dan tes fisik. Sering saya harus kuliah berangkat jam 4 subuh dan pulang jam 7 malem. Istilah kerennya "berangkat sebelum fajar, pulang sesudah senja", Hehehe. Kuliah dari subuh sampai isha itu ternyata kadang juga masih dilanjut dengan mengerjakan tugas pada malam harinya, kadang juga latihan TC bagi yang atlet. Apabila tidak didukung dengan fisik yang prima tentu saja tubuh akan "mbrodol" dengan sendirinya.

Kedua, kuliah di jurusan Olahraga juga butuh otak yang encer. Jangan dipikir kuliah jurusan olahraga nggak butuh "otak", itu adalah anggapan yang salah, dan sangat fatal. kuliah jurusan olahraga akan di latih 3 hal yaitu Kognitif (pengetahuan/kecerdasan), Psikomotorik (kemampuan gerak) dan afektif (sikap). Jadi kecerdasan juga adalah hal yang penting kalau mau kuliah di jurusan olahraga.

Selain kuliah praktik di lapangan, kami juga mendapat kuliah teori seperti jurusan yang lain. Dan ternyata kuliah teori ini juga tak mudah. Kadang kami seperti kuliah di kedokteran dimana kami harus menghafal nama-nama tulang, sendi dan otot didalam tubuh. Kadang kami harus jadi anak matematika saat kuliah tes pengukuran, statistika, evaluasi pembelajaran dll. Dan juga kami harus berfikir memacu otak menerima materi-materi kuliah teori tadi setelah paginya kelelahan mengikuti kuliah teori. Disini fisik dan mental kami benar-benar diuji.
FKOR universitas sebelas Maret Surakarta


Anak olahraga itu harus terbiasa berpikir cepat, Misalnya saat kuliah praktik sepakbola, setelah diberi materi dan di latih terus, pada saat permainan sepakbola nanti teknik tersebut harus bisa dipakai disaat yang tepat. Begitu pula pada saat kuliah Pencak Silat. Selain harus menghafal jurus tunggal dan beregu, pencak silat juga menuntut untuk berfikir cepat. Saat ada tendangan datang dari arah depan apa yang harus kita lakukan, saat ada pukulan datang kemana kita harus menghindar untuk mencari momen serangan balik yang tepat, begitulah kira-kira.

Selanjutnya, anak olahraga tentu sangat akrab dengan yang namanya lapangan, Yap lapangan adalah ruang kuliah bagi kami. Panas maupun hujan bukanlah halangan yang berarti bagi anak olahraga. Itulah kenapa anak olahraga itu kulitnya rata-rata hitam manis semua😂😂. Kuliah di lapangan juga memupuk rasa kebersamaan dan jiwa Korsa kami. Misal kalau ada kuliah praktik di lapangan jam 6 pagi maka kami jam 5 sudah harus sampai di lapangan untuk membuat lapangan bersama-sama. Itulah mengapa anak olahraga itu selalu kompak dan berjiwa Korsa tinggi.

Keempat, afektif atau sikap merupakan hal yang sangat penting. biarpun kuliah praktik menguasai, kuliah teori 100 semua nilainya, namun afektifnya buruk, sikapnya sombong dan tidak menghormati orang lain, jangan harap bisa lulus di kuliah olahraga. Karena afektif adalah faktor yang sangat penting di sistem penilaian jurusan olahraga. Bahkan apabila nilai praktek maupun teori kurang, namun afektifnya baik. nilai yang tadinya jelek bisa dibantu menjadi baik dengan nilai afektif tadi. Itulah kenapa orang olahraga itu mempunyai sikap yang baik, menghormati orang lain, saling menolong sesama, kebersamaan yang tinggi.

Rasa Kebersamaan dan jiwa Korsa mahasiswa terkenal sangat tinggi. Sejak jaman dahulu kala sudah begitu adanya. Kami dilatih untuk selalu kompak dalam segala hal. Sampai muncul slogan " POK bersatu tak bisa terkalahkan!". Rasa kebersamaan serta jiwa Korsa yang tinggi inilah yang membedakan jurusan olahraga dengan jurusan yang lain. Egoisme diri dibuang jauh-jauh, kepentingan pribadi dikesampingkan untuk kepentingan bersama. Inilah indahnya kuliah olahraga, seberat apapun beban kuliah akan terasa ringan apabila dihadapi bersama-sama.
FKOR universitas sebelas Maret Surakarta
Kebersamaan dan Jiwa Korsa

Dan yang terakhir, banyak dari kami yang kuliah olahraga selain berjuang meraih gelar akademik juga berjuang meraih prestasi di bidang atlit. Latihan setiap hari pagi dan sore kami jalani tanpa mengenal mengeluh. Setelah latihan selesai masih dilanjut mengikuti perkuliahan atau mengerjakan tugas. Dan bagi para mahasiswa olahraga, molornya masa studi adalah salah satu konsekuensi yang harus diterima. Karena kadang kala waktu kuliah tersita untuk latihan atau pertandingan. Gimana? Masih mau bilang kuliah di jurusan olahraga itu enak? Rumangsamu!

Rabu, 03 Januari 2018

Filosofi Menjemur Gabah

Filosofi Menjemur Gabah

Di daerah tempat tinggal saya yaitu di Kabupaten Grobogan, tepatnya di Desa Boloh yang berada di Kecamatan Toroh,  Pertanian masih merupakan sumber mata pencaharian utama masyarakatnya. Corak kehidupan masyarakatnya juga masih sedikit banyak bercorak Masyarakat Agraris. Banyak hal dan pelajaran berharga yang selama ini saya amati dan saya renungkan terdapat di kehidupan kami, salah satu yang selama ini baru saya sadari setelah lama saya renungkan adalah filosofi menjemur padi. Menjemur padi adalah cara tradisional yang dilakukan untuk mengeringkan gabah/padi yang sudah dirontokan. Biasanya di desa saya menjemur padi dilakukan di pelataran rumah dan dialasi dengan terpal/layar. 

Menjemur padi atau dalam bahasa Jawanya Meme Pari/mepe pari dilakukan agar padi yang telah selesai dipanen dan dirontokkan bulirnya menjadi kering dan tahan lama saat disimpan. Selain itu dengan berkurangnya kadar air didalam bulir padi pada saat diselep/dipisahkan dari kulit kasarnya akan lebih mudah lepas. Nah didalam kegiatan menjemur padi inilah yang menurut saya banyak menyimpan filosofi yang berharga. 
Saat menjemur padi, musuh utama yang selalu diwaspadai adalah Mendung,  apalagi kalau sampai turun hujan. 
Mendung adalah musuh utama

Saat mendung datang tentu saja pemilik padi akan sangat kuwalahan untuk mengumpulkan padi yang dijemur tadi lalu diangkat kedalam rumah atau di tutupi dengan terpal. Karena kalau padi ini kehujanan maka bisa saja padi akan rusak dan tidak laku dijual. Nahh saat mendung inilah para tetangga yang sedang tidak sibuk akan dengan sukarela membantu si pemilik padi, dengan tanpa komando apapun tetangga-tetangga ini akan berdatangan lalu ikut sibuk mengumpulkan padi dan menutup padi tadi dengan terpal sehingga pekerjaan tadi cepat selesai. 

Hal yang saya lihat dari kejadian ini adalah jiwa sosial dan jiwa saling tolong-menolong antar warga masih sangat tinggi, tanpa disuruh mereka dengan sigap memberikan bantuannya karena mereka sadar bahwa mereka tidak hidup sendiri, mereka sadar bahwa mereka hidup bermasyarakat. Dan juga mereka juga sadar bahwa disaat gantian mereka yang memerlukan pertolongan, pasti tetangga-tetangganya jugalah yang akan pertama kali menolong. Apalagi di Desa diantara tetangga kadangkala masih terdapat hubungan saudara dekat sehingga saling tolong menolong dan jiwa gotong-royong adalah hal yang biasa dan menjiwai perikehidupan masyarakat desa, inilah salah satu hal yang sangat membekas dalam kenangan saya akan kegiatan menjemur gabah ini.